Pada bulan Juli 2025, pasar mata uang kripto mengalami lonjakan bersejarah. Bitcoin (BTC) berhasil menembus angka $120.000 dan menjadi pusat perhatian, sementara Ethereum (ETH) menyusul dan sempat mencapai level tertinggi di angka $3.444 karena sentimen pasar secara keseluruhan sedang meningkat.
Menurut data terbaru dari MEXC, ETH naik dengan stabil sejak awal bulan, dan melonjak ke level tertingginya di angka $3.444. Metrik on-chain menunjukkan peningkatan aktivitas di pasar spot dan derivatif, dan volume trading serta minat terbuka meningkat dengan tajam. Hal ini menunjukkan masuknya aliran modal yang luar biasa.
Selama dua minggu terakhir, ETH tidak hanya menembus level psikologis penting di angka $2.500 dan $2.800, tetapi juga mencapai level tertinggi tahunan yang baru pada tanggal 17 Juli, yang secara efektif merangkum kenaikan dua bulan dalam waktu singkat. Peningkatan sentimen bullish dalam waktu cepat yang dipicu oleh momentum ETF spot, pembelian institusional, dan aktivitas trading on-chain yang berkelanjutan, telah mendorong hal yang disebut oleh sebagian pihak sebagai "pasar bull mini" untuk ETH.
Yang lebih penting, reli ini bukanlah hasil dari satu peristiwa saja, melainkan hasil dari beberapa faktor yang saling terkait: evolusi mendalam dari mekanisme tata kelola internal Ethereum, alokasi ulang struktural dari modal institusional, dan rotasi baru dalam ekosistem spekulatif on-chain. Pada bulan Juli, lonjakan ETH bukan hanya menunjukkan pulihnya harga aset, tetapi juga merupakan contoh aktual dari rekonstruksi struktur pasar dan konsensus nilai yang sedang berlangsung.
Faktor utama yang mendasari reli terbaru ETH adalah percepatan transformasi struktur tata kelola internalnya.
Pada bulan Juli, Ethereum Foundation (EF) mengumumkan perubahan besar organisasi dan menguraikan empat pilar strategis: Accelerate (Percepat), Amplify (Gaungkan), Support (Dukung), dan Sustain (Pertahankan). Ini menandai langkah menuju pendekatan yang lebih sistematis untuk meningkatkan skala Ethereum dan memperluas ekosistem aplikasinya. Perubahan ini menandai pergeseran yang jelas dari model tata kelola EF yang sebelumnya cenderung lepas tangan. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan evolusinya menjadi organisasi yang lebih terstruktur dan terbuka, serta berfokus pada alokasi sumber daya secara proaktif dan koordinasi lintas komunitas.
Penyesuaian terkini EF tidak hanya mengatasi kekhawatiran pasar yang makin besar atas efisiensi tata kelola Ethereum, tetapi juga memperkuat hubungannya dengan adopsi di dunia nyata. Dengan meningkatkan dukungan pengembang, mendorong integrasi perusahaan, dan memperkuat jangkauan komunitas, EF menunjukkan aktivasi ekosistem Ethereum yang lebih luas.
Saat Ethereum Foundation (EF) memajukan reformasi tata kelolanya, kekuatan baru telah muncul dalam komunitas: Ethereum Community Fund (ECF). Selain didirikan oleh sejumlah tokoh, seperti Zak Cole, ECF telah memperkenalkan model tata kelola yang secara eksplisit ditujukan untuk meningkatkan harga ETH, dan memosisikan nilai token sebagai tujuan utama evolusi protokol. ECF mempromosikan tiga prinsip inti: "maksimalisasi burn," "tanpa token baru," dan "kekekalan (immutability)." Proyek yang menerima dukungan harus berkontribusi terhadap burn ETH, menghindari peluncuran token independen, dan mengadopsi smart contract yang tidak dapat diubah. Pendekatan ini memastikan bahwa semua nilai ekosistem pada akhirnya mengalir kembali ke ETH sendiri.
Saat EF terus mengambil peran netral dan berfokus pada koordinasi, ECF menawarkan kerangka tata kelola "pemaksimalan nilai" yang saling melengkapi. Bersama-sama, keduanya membentuk sistem dua mesin yang menghadirkan tingkat kematangan yang belum pernah ada sebelumnya dalam arsitektur institusional Ethereum, sehingga mengubah tata kelola dari visi ideologis menjadi serangkaian sinyal yang dapat dibaca oleh pasar modal.
Pada tahun 2025, tren penyimpanan cadangan Ethereum (ETH) makin berkembang di pasar saham AS. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana sejumlah perusahaan publik melakukan pembelian ETH dalam jumlah besar sehingga menarik perhatian lebih besar dari para investor.
SharpLink (SBET): Melakukan pembelian lagi sebanyak 7.689 ETH, sehingga total kepemilikannya menjadi lebih dari 20.500 ETH per 9 Juli. BitMine (BMNR): Berencana untuk mengalokasikan $250 juta untuk cadangan ETH. Bit Digital (BTBT): Mengumumkan peralihan penuh ke staking ETH sambil melepas kepemilikan BTC.
Perusahaan-perusahaan ini menambahkan ETH ke neraca mereka tidak hanya sebagai strategi untuk melindungi nilai aset dan diversifikasi, tetapi juga berdasarkan pada pandangan sistematis tentang nilai jangka panjang ETH, potensi yield staking, dan pertumbuhan ekosistem. Langkah-langkah ini meningkatkan minat investor melalui narasi "ekuitas kripto" sekaligus memperkuat posisi ETH sebagai "Emas Digital 2.0".
ETH terus diakumulasi oleh perusahaan publik, ETF, dan protokol staking. Di saat yang sama, kehadiran ETF spot ETH, ekspansi penskalaan Lapisan 2, dan naiknya yield staking mendorong modal institusional untuk membangun jaringan likuiditas baru di sekitar ETH. Hal ini menciptakan lingkaran umpan balik positif antara harga, konsensus pasar, dan sentimen.
Pada bulan Juli 2025, sektor memecoin mengalami kebangkitan yang kuat, dan menghidupkan kembali gelombang spekulasi di pasar kripto. Seiring perputaran modal, likuiditas yang dulunya terkonsentrasi di ekosistem Solana mulai bergeser ke Ethereum.
Tidak seperti Solana, tempat narasi memecoin telah jenuh dan likuiditasnya mengering, Lapisan 2 Ethereum menarik modal baru. Didukung oleh keamanan yang lebih kuat, kompatibilitas protokol, dan infrastruktur yang lebih matang, Ethereum menjadi hotspot baru bagi investor memecoin. Sejumlah proyek meme, seperti PEPE, MOG, dan SPX telah mengungguli kinerja ETH secara signifikan tahun ini, dan menarik perhatian trader retail dan modal berisiko tinggi.
Keuntungan utama proyek meme berbasis Ethereum terletak pada kompatibilitas aslinya dengan infrastruktur DeFi. Sejumlah protokol, seperti IMF (Intl Meme Fund), memungkinkan investor menggunakan memecoin sebagai jaminan pinjaman, sehingga investor dapat membuka posisi spot dengan leverage. Selama siklus bullish, mekanisme ini secara signifikan meningkatkan efisiensi modal untuk aset meme dan memperbesar efek kekayaan jangka pendek.
Seiring dengan makin banyaknya protokol DeFi yang mulai mendukung token meme, mengintegrasikan fitur-fitur, seperti perlindungan likuidasi dan agregasi yield, ekosistem "DeFi dan Meme" yang sinergis mulai terbentuk. Hal ini tidak hanya meningkatkan kegunaan Ethereum secara keseluruhan, tetapi juga secara bertahap mengubah memecoin dari hal baru di pasar menjadi aset spekulatif berisiko tinggi yang layak.
1) Ketidakpastian Makroekonomi: Kebijakan suku bunga Federal Reserve tetap tidak dapat diprediksi. Jika data inflasi melebihi ekspektasi, spekulasi kenaikan suku bunga yang baru dapat memberikan tekanan pada aset berisiko tinggi, seperti kripto.
2) Meningkatnya Persaingan Ekosistem: Jaringan-jaringan, seperti Solana dan Aptos, terus melihat pertumbuhan aktivitas pengembang. Jika mereka meluncurkan model insentif baru atau aplikasi terobosan, mereka dapat menyedot perhatian modal dan pengembang dari Ethereum.
3) Keamanan On-Chain dan Risiko Likuidasi: Kebangkitan kembali DeFi membawa kekhawatiran baru terhadap efek berantai likuidasi. Tata kelola yang lemah dalam proyek meme, kerentanan smart contract, dan risiko eksploitasi masih menimbulkan ancaman flash crash secara lokal.
Bagi investor, meskipun pasar sedang memanas, menjaga disiplin strategi dan pengendalian risiko tetap menjadi hal penting.
Reli ETH pada bulan Juli menunjukkan bukan hanya pulihnya harga aset. Hal ini juga menandai pertemuan antara restrukturisasi tata kelola, alokasi ulang modal, dan perkembangan partisipasi pengguna. Pergeseran kelembagaan antara EF dan ECF menandakan era baru tata kelola. Kehadiran ETH yang makin besar dalam portofolio institusional menyoroti kelangkaannya yang meningkat dan pengaruhnya yang kian kuat. Sementara itu, interaksi antara memecoin dan DeFi secara eksponensial memperluas jaringan likuiditas Ethereum.
Meski begitu, valuasi yang tinggi menyebabkan peningkatan volatilitas, dan pergeseran makroekonomi atau peristiwa on-chain tetap menjadi variabel utama. Investor harus memantau data on-chain dan aliran modal dengan cermat, khususnya aliran masuk ETF, tingkat imbal hasil staking, dan perkembangan tata kelola, untuk menilai waktu masuk dan keluar dengan lebih baik.
Pendekatan yang bijak mencakup penyesuaian investasi dengan toleransi risiko masing-masing. Ini dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah strategi, seperti entri bertahap dan penetapan ambang batas untuk take-profit. Dengan mengawasi aliran masuk ETF dan metrik staking secara cermat, investor dapat memperoleh sinyal yang berharga. Bagi investor yang piawai dalam menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar, bulan Juli bisa menjadi momen yang tepat untuk mempersiapkan diri untuk fase berikutnya dari evolusi Ethereum.
Penafian: Materi ini bukan merupakan saran tentang investasi, perpajakan, persoalan hukum, keuangan, akuntansi, konsultasi, atau layanan terkait lainnya, serta bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau memiliki aset apa pun. MEXC Learn menyediakan informasi hanya sebagai referensi dan bukan merupakan saran investasi. Pastikan Anda sepenuhnya memahami risiko yang ada dan berinvestasi dengan hati-hati. Semua keputusan dan hasil investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna.