Apa risiko kesehatan dari petasan selain luka bakar?

MANILA, Filipina – Orang Filipina secara tradisional menyalakan petasan, percaya bahwa kebisingannya mengusir nasib buruk dan roh saat menyambut Tahun Baru. Meskipun tahun 2026 belum dimulai, lebih dari seratus orang sudah terluka akibat insiden terkait petasan.

Berdasarkan pemantauan Departemen Kesehatan (DOH) terhadap 62 rumah sakit sentinel, 140 orang terluka akibat insiden terkait petasan dari 21 Desember hingga 30 Desember pukul 04.00. Dari jumlah tersebut, 68% berusia di bawah 20 tahun.

Di antara wilayah-wilayah, Metro Manila mencatat jumlah kasus tertinggi, dengan 60 korban.

DOH mengatakan 5-star adalah petasan utama yang menyebabkan cedera, diikuti oleh boga, petasan yang tidak diketahui oleh korban, kwitis, petasan tanpa label atau impor, pla-pla, dan whistle bomb.

Dari petasan yang disebutkan, hanya kwitis dan whistle bomb yang legal. Namun, DOH tetap menyarankan masyarakat untuk menjauhi semua jenis petasan.

"Sangat penting...untuk mengingatkan orang tua agar mengawasi anak-anak mereka selama perayaan Tahun Baru ini," kata Menteri Kesehatan Ted Herbosa dalam konferensi pers.

"Hindi po natin pinapansin kung ligal or iligal. Sa pananaw po ng DOH, ang lahat ng paputok ay hindi dapat hinahawakan ng bata," kata juru bicara DOH Albert Domingo.

(Tidak masalah apakah itu legal atau ilegal. Dari perspektif DOH, petasan tidak boleh dipegang oleh anak-anak.)

Cedera terkait petasan yang tercatat sejauh ini pada tahun 2025 adalah 23% lebih rendah dari 182 kasus yang dicatat pada tahun 2024.

Dampak terhadap kesehatan

DOH memperingatkan masyarakat tentang bagaimana petasan dapat memengaruhi kesehatan seseorang.

Selain luka dan luka bakar, cedera petasan dapat mengakibatkan amputasi atau pengangkatan bagian tubuh.

Amputasi bisa tidak disengaja atau disengaja. Amputasi tidak disengaja berarti jari, tangan, atau bagian tubuh lainnya terputus karena jarak petasan yang dekat. Amputasi yang disengaja, sementara itu, dilakukan oleh dokter untuk menghindari infeksi atau menyelamatkan nyawa seseorang dalam kasus jaringan yang rusak parah.

Petasan juga dapat menyebabkan kebutaan akibat luka atau iritasi mata yang parah, kehilangan pendengaran akibat ledakan keras, dan asma bronkial yang dipicu oleh asap.

Zat dalam petasan seperti timbal, sulfur dioksida, karbon dioksida, dan karbon monoksida, dapat merusak paru-paru dan organ lain seseorang secara permanen saat terhirup. Zat ini beracun jika tertelan — mematikan dalam kasus yang parah.

Perayaan Tahun Baru yang aman

Herbosa mengingatkan masyarakat bahwa Tahun Baru dapat disambut dengan aman sambil mempertahankan tradisi membuat kebisingan.

"[Pertunjukan] kembang api komunitas — itu lebih aman kasi malayo (karena Anda melihatnya dari jauh). Papanoorin 'nyo lang (Anda hanya menontonnya) dan semua orang bahagia," kata kepala kesehatan tersebut.

"Ada bentuk lain yang lebih aman untuk membuat kebisingan: kalembang (lonceng), torotot (terompet mainan), 'yong (kembang api) elektronik na," tambahnya. – Rappler.com